Daerah

Gebyar Harapan Keluarga Berau Melawan Stunting

Nisita.info – Panggung Ballroom Hotel Bumi Segah, Tanjung Redeb, pada Jumat (31/10/2025), bukan hanya dihiasi dengan lampu sorot penghargaan. Tempat itu menjadi saksi perayaan komitmen seluruh elemen di Kabupaten Berau untuk membangun fondasi masa depan: keluarga berkualitas.

Melalui gelaran Gebyar Apresiasi Program Bangga Kencana III, Pemerintah Kabupaten Berau, lewat DPPKBP3A, mengirimkan pesan human interest yang kuat: perjuangan mewujudkan generasi emas dimulai dari setiap pintu rumah, jauh sebelum anak itu dilahirkan.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, meresmikan acara yang dirangkai dengan Expo Mini Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Kegiatan ini menegaskan bahwa program Bangga Kencana—yang mencakup Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana—telah bergeser maknanya.

Kepala BKKBN Provinsi Kaltim, Nurizky Permanajati, menjelaskan transformasi filosofis ini:

“Keluarga berencana saat ini tidak lagi semata terkait alat kontrasepsi. Silakan menentukan jumlah anak sesuai keinginan, tetapi kualitasnya harus dijaga. Kesehatan dan pemenuhan hak anak menjadi hal yang wajib.”

Pernyataan ini mengubah perspektif KB dari sekadar pembatasan populasi menjadi perencanaan hidup yang matang. Di baliknya, terdapat harapan besar agar setiap anak Berau mendapatkan haknya untuk tumbuh optimal, terhindar dari ancaman stunting.

Semangat ini hidup melalui para kader dan relawan di garis depan. Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, memaparkan betapa meluasnya jangkauan program ini di Bumi Batiwakkal:

  • Seluruh kampung di Berau telah berhasil dibentuk menjadi 100 persen Kampung KB. Kampung KB ini, mulai dari kategori dasar hingga berkelanjutan (58 unit), menjadi benteng terdepan dalam menguatkan delapan fungsi keluarga dan melakukan pendampingan kesehatan.
  • Di sektor pendidikan, Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) telah hadir di 13 kecamatan, melibatkan 49 sekolah (SD, SMP, dan SMA). SSK ini memastikan remaja—calon orang tua masa depan—mendapatkan edukasi krusial tentang kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan bahaya pernikahan usia dini.

Namun, di tengah capaian tersebut, Gamalis dan seluruh jajaran menyadari satu tantangan besar yang membutuhkan kerja bersama: angka stunting Berau yang masih di atas 20 persen.

Angka ini adalah pengingat bahwa di balik keberhasilan Kampung KB dan SSK, masih ada balita yang berjuang untuk mendapatkan gizi terbaik dan tumbuh kembang yang optimal. Ini adalah pekerjaan rumah komunal yang memerlukan solidaritas sosial.

Gebyar Apresiasi ini, dengan segala penghargaan dan pameran mininya, bukan hanya ajang seremonial. Ia adalah deklarasi Berau untuk terus bergotong royong, memperkuat setiap keluarga sebagai unit terkecil pembangunan, dan berjuang menurunkan angka 20 persen itu menjadi nol, demi mewujudkan generasi penerus yang cerdas, sehat, dan berkualitas.(*/)

Related Posts

1 of 31