Nisita.Info — Pembangunan Jembatan pendamping Jembatan Besi yang berada di Simpang Jalan Danau Semayang Tenggarong kota akan segera dimulai. Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meletakkan batu pertama Pembangunan ini ditandai dengan prosesi tempong tawar oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin.
Acara berlangsung di lokasi pembangunan Jembatan Pendamping Jembatan Besi Simpang Jalan Danau Semayang Tenggarong, pada Senin (21/4/2025).
Peletakkan batu pertama tersebut juga didampingi oleh Plt. Ketua DPRD Kukar, Junaidi, serta Dandim 0906/Kkr Letkol (CZI) Damai Adi Setiawan, perwakilan Polres Kukar dan disaksikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono.
Dalam sambutannya Bupati Edi Damansyah menegaskan setelah meletakkan batu pertama pembangunan Jembatan pendamping Jembatan Besi, kontraktor yang sudah terpilih harus segera mengerjakan pembangunan Jembatan pendamping.
“Saya minta pembangunan jembatan pendamping jangan ditunda-tunda dan harus segera dikerjakan serta selesai tepat waktu,” tegasnya.
Bupati Kukar inipun meminta kontraktor jangan molor dalampengerjaannya. Ia meminta untuk segera memulai pengerjaan, biar pengerjaan jembatan pendamping ini agar dapat selesai tepat waktu.
Pembangunan jembatan pendamping ini merupakan upaya sinergis antara pelestarian warisan budaya dan modernisasi kota. Sebelumnya, Jembatan Besi Tenggarong direncanakan untuk direhabilitasi. Namun, setelah ditetapkan sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), fungsinya dialihkan, dan pemerintah memilih membangun jembatan pendamping sebagai solusi bijak.
“Jembatan Besi ini mempunyai nilai historis sejarah dan kami tidak melupakan nilai sejarah tersebut, oleh karenanya Pemerintah melihat nilai sejarah itu dan membuat jembatan pendamping sebagai alternatif untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian,” ujarnya.
Ia berharap pembangunan jembatan pendamping, tidak hanya menyelesaikan persoalan teknis transportasi yang terus berkembang dan meningkat, tetapi juga menjadi simbol kota yang berbudaya, modern, dan menghargai sejarahnya.
“Di Tenggarong ada Jembatan Besi, simbol kota dan jati diri. Kita bangun jembatan pendamping sebagai solusi, agar masa depan yang modern dan sejarah bisa berdampingan membentuk nilai kota yang terus berkembang dengan kemajuan dimasa mendatang”, pungkasnya. (adv/diskominfo-kukar/kk06).