Nisita.id, — Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kukar, berhasil meraih Juara III pada Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kaltim tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 29 April hingga 4 Mei 2025.
Meskipun ini merupakan tahun pertama Desa Batuah mengikuti ajang tersebut, inovasi Posyantekdes (Pos Pelayanan Teknologi Desa) yang dibawa berhasil memperoleh penghargaan dan menginspirasi banyak kecamatan yang ada di Kaltim.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid mengatakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat, Posyantekdes menyediakan akses informasi mengenai teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh warga desa.
“Kami sangat bersyukur lembaga Posyantekdes berprestasi pada ajang TTG Kaltim 2025, padahal tahun ini merupakan tahun pertama kami mengikuti ajang tersebut,” ungkap Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, pada Rabu (7/5/2025).
Rasyid menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, pemerintah daerah, dan dunia usaha merupakan kunci sukses kegiatan Posyantekdes. Posyantekdes, sebagai lembaga kemasyarakatan di tingkat desa, berperan sebagai pusat informasi dan pelayanan teknologi tepat guna.
“Pemerintah Daerah maupun pemerintah Desa selalu berkolaborasi bahkan pihak dunia usaha kita libatkan dalam kegiatan Posyantekdes Batuah ini,” ucapnya.
Meskipun meraih Juara III, Rasyid mengungkapkan bahwa penilaian lebih banyak didasarkan pada aspek administrasi, bukan inovasi. Untuk penghargaan di ajang TTG tingkat provinsi Kaltim 2025 ini sebenarnya yang juara itu lebih kepada administrasinya, bukan inovasinya.
“Jadi kemarin dari sisi penilaian administrasi kami dinilai sudah cukup rapi makanya kami bisa dapat juara ketiga di bawah Bontang dan Balikpapan,” jelasnya.
Untuk tahun depan, Desa Batuah berkomitmen untuk lebih mempersiapkan diri, baik dari segi administrasi maupun inovasi. Saat ini, persiapan untuk ajang TTG Kaltim 2026 sudah dimulai, dengan target meraih juara 1.
“Inovasi yang akan kita tampilkan dalam ajang TTG tingkat provinsi Kaltim tahun depan berbeda dari sekarang, karena kita rencana akan menggandeng sekolah-sekolah SMA dan SMK, jadi inovasi itu bisa lahir dari masyarakat kami yang tidak umum dilakukan daerah lain, atau inovasi baru,” pungkasnya. (adv/diskominfo-kukar/*)