Nisita.info – Pemerintah Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, mewacanakan pemekaran wilayahnya karena mulai padatnya penduduk yang ada di tempat tersebut. Berdatangannya penduduk dari luar desa ini dikarenakan adanya aktivitas pertambangan di wilayah Desa Buana Jaya.
Kepala Desa Bukit Pariaman, Sugeng Riyadi, mengungkapkan luas wilayah Desa Bukit Pariaman mencapai sekitar 15 ribu hektare. Dengan beban jumlah penduduk yang terus meningkat, pihak desa merasa pemekaran adalah solusi paling tepat untuk mengurai kepadatan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Mayoritas warga Buana Jaya yang tereksekusi oleh tambang memilih pindah ke Bukit Pariaman. Akibatnya, wilayah kami menjadi padat sekali,” kata Sugeng saat diwawancara, pada Minggu (4/3/2025).
Dalam rencana pemekaran ini, wilayah Desa Bukit Pariaman akan dibagi menjadi dua bagian dengan batas jalan provinsi yang membelahnya.
Desa induk yang berada di sisi timur akan tetap menggunakan nama Bukit Pariaman, sedangkan desa baru yang berada di sisi barat disepakati diberi nama Desa Pariaman Makmur.
“Di Desa Pariaman Makmur nanti akan ada dua dusun, yaitu Dusun Sukamaju dan Dusun Sekorjo. Sedangkan desa induk, Bukit Pariaman, memiliki tiga dusun yaitu Sukasari, Sukakarya, dan Berambai atau yang lebih dikenal sebagai Kampung Dayak Berambai,” ujarnya.
Wacana pemekaran desa sebenarnya bukan hal baru. Sugeng menjelaskan bahwa gagasan ini sudah muncul sejak beberapa dekade lalu, sekitar tahun 2005.
Namun, gagasan tersebut belum sempat ditindaklanjuti secara administratif. “Kami sekarang melanjutkan perjuangan itu. Semua persyaratan administrasi sudah kami lengkapi. Tinggal menunggu rekomendasi dari pihak terkait,” ujarnya.(adv/diskominfo-kukar)