Nisita.info, Samarinda — Pemerintah Kota Samarinda tengah mengambil langkah strategis untuk mengatasi masalah pendidikan yang terdampak bencana alam dan kepadatan penduduk.
Sebanyak empat sekolah di Samarinda masuk dalam rencana relokasi, yang dipicu oleh berbagai kondisi mulai dari banjir, longsor, hingga kepadatan siswa di satu gedung.
Empat sekolah yang menjadi fokus relokasi adalah SMPN 48 di Jalan Proklamasi, SMPN 24 dan SDN 013 di Jalan Suryanata, serta SMPN 27 di Jalan Batu Cermin.
Rencana pemindahan ini dibahas dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda, H. Andi Harun, di Balai Kota, Senin (3/11/2025). Kepala Disdikbud, H. Asli Nuryadin, menjelaskan bahwa setiap sekolah menghadapi tantangan yang berbeda.
“Untuk SMPN 48, lokasinya berada di satu gedung bersama SDN 004 dan SDN 016. Supaya tidak terlalu padat dan tetap nyaman, satu sekolah perlu dipindahkan. Kami mengusulkan SMPN 48 direlokasi ke di Jalan Damanhuri, Perumahan Borneo SKM,” terang Asli.
Sementara itu, masalah utama di kawasan Suryanata adalah bencana alam, di mana SMPN 24 dan SDN 013 kerap dilanda banjir saat hujan deras. Adapun SMPN 27 di Jalan Batu Cermin mengalami kerusakan infrastruktur karena pergerakan tanah dan longsor.
Menanggapi laporan tersebut, Wali Kota Andi Harun langsung meminta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) untuk segera meninjau lokasi usulan relokasi SMPN 48.
Namun, untuk kasus SDN 013, Wali Kota mengusulkan solusi alternatif berupa desain bangunan panggung sebagai pertimbangan. Sedangkan untuk SMPN 27, Pemkot memutuskan fokus pada langkah mitigasi bencana dan penilaian teknis darurat, bukan buru-buru memindahkan sekolah.
“Langkah pencegahan harus segera dijalankan. Hasilnya saya tunggu hari Jumat,” tegas Andi Harun kepada Dinas PUPR dan BPBD.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Samarinda dalam memastikan proses belajar mengajar berjalan aman, nyaman, dan berkeadilan bagi seluruh siswa.(*/FER/FOTO: AFDAN-DOKPIM/KMF-SMR)
