Nisita.Info — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Polda Kalimantan Timur, dan PT Bina Sarana Multi Cipta Indonesia menyelenggarakan penutupan program Pelatihan Satpam Gada Pratama pada Senin (4/11/2024).
Program ini merupakan inisiatif penting untuk mencetak tenaga keamanan profesional dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah Nusantara dan sesuai dengan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.
Program pelatihan yang telah dimulai sejak Rabu (23/10/2024) ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga keamanan profesional yang berasal dari masyarakat lokal, khususnya dari wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara. Langkah ini diambil untuk memberdayakan masyarakat lokal agar turut serta dalam menjaga keamanan serta mendapatkan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan jangka panjang mereka.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara Alimuddin mengatakan Polri yang dibantu oleh Satpam, mengutamakan kemanan melalui tindakan preventif lewat pelatihan terpadu yang melibatkan semua pihak.
“Terjaminnya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat adalah tanggung jawab yang melekat pada petugas satuan pengamanan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Berkaitan dengan ungakapan tersebut, dijelaskan jika program ini tidak hanya memberikan pelatihan terkait tugas dan fungsi dasar Satpam, tetapi juga mencakup aspek teknik pengamanan, penggunaan peralatan pengamanan, pengawasan CCTV, dan pengetahuan hukum terkait batasan wewenang Satpam.
Para peserta juga dilatih untuk menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran dan kerusuhan, serta diberi pembekalan keterampilan komunikasi, kemampuan dasar berbahasa Inggris, serta pelatihan fisik dan mental agar siap dalam menghadapi situasi yang berpotensi menimbulkan stres.
Program ini melibatkan 160 peserta dari berbagai kecamatan di wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara, seperti Kecamatan Sepaku, Samboja, Samboja Barat, Loa Kulu, Loa Janan, dan Muara Jawa. OIKN berharap para peserta tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan di Nusantara, tetapi juga menjadi pelaku aktif yang menjaga ketertiban dan stabilitas keamanan di wilayah mereka sendiri.
Seorang peserta pelatihan bernama Syaiful menyampaikan, jika pelatihan ini sangat membantu dirinya. Selain mendapat keterampilan baru, saya jadi punya peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan di sektor keamanan.
Dengan terselenggaranya program pelatihan ini, Otorita IKN bersama para mitra pelaksana ingin memastikan bahwa lulusan program memiliki peluang besar untuk terserap dalam pasar kerja, baik di lingkungan Otorita IKN maupun sektor swasta yang beroperasi di Nusantara.
Selain itu, melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga keamanan juga merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja dari luar daerah dan meminimalisir kesenjangan sosial dan ekonomi di wilayah sekitar Nusantara.(*/yul)