Nisita.info – Upaya mewujudkan ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan bukanlah wacana baru di Kalimantan Timur. Komitmen itu telah diperkuat sejak awal dekade 2010-an.
Semangat tersebut kini diangkat kembali melalui kolaborasi akademis, yang bertujuan menghasilkan inovasi teknologi ramah lingkungan, Rabu (15/10/2025). Konsistensi Kaltim dalam mengutamakan prinsip lingkungan ini terefleksi dalam Seminar Nasional Rekayasa Tropis (Semnasretro) Tahun 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (Unmul) dan PT Pertamina EP Sangatta Field ini mengangkat tema sentral: “Rekayasa Tropis Kampus Berdampak: Mendorong Inovasi Hijau untuk Pembangunan Nasional.”
Rektor Unmul, Prof. Dr. Ir. Abdunnur, menegaskan bahwa Semnasretro menjadi wadah penting untuk berbagi hasil riset yang berorientasi pada teknologi ramah lingkungan.
“Inovasi yang tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga memperhatikan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam,” ujar Rektor Abdunnur, yang menegaskan bahwa semangat rekayasa tropis sejalan dengan visi Unmul sebagai kampus unggul di daerah tropis.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim, Fitriansyah, yang menjadi Keynote Speaker, turut menekankan potensi besar Kaltim dalam pengembangan teknologi tropis dan energi hijau. Ia menyebut sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan industri adalah kunci untuk mempercepat transfer teknologi dan penerapan hasil riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Hexagon Fakultas Teknik Unmul ini, dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi dan praktisi, yang menegaskan komitmen Kaltim untuk memperkuat peran akademik dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan prinsip green engineering dan Sustainable Development Goals (SDGs).(*/ara/ty)















