Felix, si bayi orangutan yang kehilangan induknya di alam, menempel erat di punggung babysitter-nya Rara, yang sedang sibuk mencuci kandang pagi itu di pusat rehabilitasi COP.
Bagi bayi orangutan, kehadiran seorang perawat menjadi pengganti sosok ibu yang sangat mereka butuhkan untuk merasa aman dan tenang. Kepercayaan dan kenyamanan seperti ini tidak terbentuk dalam semalam.
Diperlukan waktu, ketelatenan, dan kasih sayang agar bayi orangutan seperti Felix bisa perlahan pulih dari trauma, merasa kembali terlindungi, dan mulai belajar mengenali dunia di sekitarnya tanpa rasa takut.
Proses rehabilitasi memainkan peran kunci dalam mempersiapkan bayi orangutan agar suatu hari nanti bisa hidup mandiri di hutan. Interaksi hangat seperti pelukan erat bukan sekadar bentuk kedekatan emosional, tetapi merupakan bagian penting dari proses pemulihan dan pendidikan.
Di bawah pengawasan tim rehabilitasi, bayi orangutan belajar keterampilan bertahan hidup seperti memanjat, mencari makanan alami, dan mengenali bahaya.
Semua proses ini dilakukan secara bertahap agar ketika waktunya tiba, mereka siap kembali ke habitat aslinya sebagai individu yang sehat secara fisik dan mental.
Semoga baby Felix segera pulih dari trauma dan masuk ke tahap belajar selanjutnya sehingga akan dapat kembali ke hutan seperti orangutan lainnya. (yul/sumber:fb-bksdakaltim)
