Konservasi

Seputar Badak Kalimantan di Suaka Kelian Kutai Barat

Nisita.Info — Enam tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 November 2018, menjadi hari bersejarah bagi upaya konservasi Badak Kalimantan. Pahu, badak betina yang merupakan harapan bagi kelangsungan badak Kalimantan, tiba di Suaka Badak Kelian, Kabupaten Kutai Barat (Kubar).

Perjalanan panjang Pahu ke suaka ini adalah langkah awal dalam misi besar melestarikan spesies langka yang hampir punah. Hingga hari ini, Pahu terus menjadi simbol perjuangan kami untuk menjaga keberlangsungan hidup badak Kalimantan melalui perawatan dan program reproduksi berbantu.

Mari terus dukung upaya pelestarian ini agar kita dapat mewariskan keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa kepada generasi mendatang.

Selain itu, pada tanggal 20-21 November 2024 Balai KSDA Kalimantan Timur melakukan Pembahasan Revisi Blok Pengelolaan Cagar Alam Muara Kaman Sedulang dan Konsultasi Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) Kawasan Konservasi di wilayah kerja Balai KSDA Kaltim, kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Savana, Ditjen Perencanaan Kawasan Konservasi.

Langkah ini juga sebagai wujud komitmen Balai KSDA Kaltim dalam menjalankan amanat perlindungan kawasan konservasi yang menjadi warisan alam, sekaligus mempersiapkan kawasan konservasi untuk masa depan yang lebih baik.

Sobat konservasi, salah satu ciri khas dari badak adalah memiliki cula. Badak Pahu termasuk jenis badak Sumatera yang memiliki dua cula. Cula yang lebih besar adalah cula pada hidung, sedangkan cula yang lain biasanya berbentuk seperti sebuah pangkal.

Cula pada badak digunakan untuk melindungi diri dari ancaman, berkelahi dengan sesama badak, serta membantu dalam mencari makanan, seperti merobohkan ranting atau menggali tanah untuk memperluas kubangan lumpur. Cula merupakan alat serbaguna yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari badak.

Cula terbuat dari keratin, bahan yang sama dengan kuku manusia. Sayangnya, cula sering diburu karena mitos khasiat medis, padahal secara ilmiah tidak ada bukti manfaat kesehatan dari cula badak.

Badak memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan hutan hujan tropis tempat mereka tinggal, seperti:

  • Mendukung spesies lain dengan membuka jalan akses dan kubangan yang dapat dimanfaatkan dengan satwa lain
  • Kotoran badak dapat berguna bagi tanaman sebagai pupuk alami dan daur ulang nutrisi
  • Indikator kesehatan ekosistem
  • Badak sebagai penyebar biji tanaman dari kotoran yang dikeluarkan dan tumbuh menjadi tanaman baru
  • Badak juga mengatur pertumbuhan tanaman dengan memakan berbagai tanaman dan mencegah pertumbuhan berlebihan sehingga menjaga keseimbangan hutan

Jadi, badak tidak hanya sekadar penghuni hutan, tetapi penjaga ekosistem bagi kelestarian hutan hujan tropis.

Tahukah kamu, salah satu fasilitas penting di Suaka Badak Kelian adalah kandang rawat badak?

Setiap pagi, badak akan digiring dari paddock ke fasilitas ini untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan. Di sini, badak juga mendapat perawatan dan perlakuan khusus sesuai dengan kebutuhan seperti  pemberian obat, pemeriksaan dengan USG, dan pengamatan kondisi tubuh secara menyeluruh.

Demi memastikan lingkungan badak tetap steril dan bebas dari penyakit, kebersihan kandang juga selalu dijaga dengan cermat dengan pembersihan menggunakan desinfektan secara berkala.

Melalui fasilitas ini, adalah upaya memberikan yang terbaik bagi badak Kalimantan, salah satu satwa langka yang menjadi kebanggaan Indonesia. Yuk, bersama-sama dukung upaya pelestarian mereka.(BKSDA Kaltim)

Related Posts