Nusantara Raya

TKA Gratis dan Bukan Pengganti UN

Nisita.info, Batam — Sejak ditetapkan melalui Permendikdasmen No. 9 Tahun 2025, Tes Kemampuan Akademik (TKA) masih kerap disalahartikan sebagai kembalinya Ujian Nasional (UN). Bagi sebagian orang tua, kehadiran TKA menimbulkan kekhawatiran akan beban ujian dan biaya.

Guna meluruskan miskonsepsi tersebut dan memastikan akses berkeadilan, Kemendikdasmen menegaskan bahwa TKA adalah asesmen standar nasional yang bersifat melengkapi, dan yang paling penting, pelaksanaannya wajib tanpa pungutan biaya alias gratis.

Momen ini ditekankan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar, saat memantau persiapan TKA di Batam pada 30 Oktober 2025.

Wamendikdasmen Fajar secara tegas meluruskan bahwa TKA bukanlah penentu kelulusan siswa, melainkan instrumen untuk mengukur capaian akademik yang lebih objektif.

“TKA digelar untuk melengkapi sistem penilaian yang ada saat ini, bukan menggantikan penilaian oleh satuan pendidikan,” jelas Fajar.

Ia menambahkan, TKA hadir untuk mengatasi tantangan penilaian yang beragam antarsekolah. “TKA hadir untuk menjawab tantangan penilaian yang beragam antarsekolah dengan menyediakan bentuk penguatan capaian akademik murid yang objektif dan memiliki standar,” tegasnya.

Tampak siswa-siswi SMAN 8 Batam yang tengah melakukan simulasi TKA. Siswa dapat fokus mempersiapkan diri menghadapi TKA saat orang tua tenang tidak dibebani biaya.

Isu biaya menjadi perhatian utama pemerintah. Saat menyapa siswa-siswi SMAN 8 Batam yang tengah simulasi, Wamen Fajar memastikan bahwa kekhawatiran orang tua akan biaya harus ditiadakan.

“TKA diselenggarakan tanpa pungutan biaya. Seluruh proses dibiayai oleh negara atau pemerintah daerah agar setiap murid memiliki akses yang setara tanpa hambatan ekonomi,” tegas Wamen Fajar.

Penegasan ini menjadi sinyal penting bagi sekolah dan komite sekolah agar tidak ada praktik pungutan liar dalam proses persiapan maupun pelaksanaan TKA.

TKA, yang dirancang untuk mengukur daya nalar dan capaian akademik murid sesuai kurikulum, merupakan bagian dari upaya besar Kemendikdasmen dalam membangun kualitas pendidikan yang utuh.

Wamen Fajar menyebut, fokus Kemendikdasmen tidak hanya pada kualitas pembelajaran (suprastruktur) tetapi juga infrastruktur. “Kualitas pembelajaran diperkuat dengan TKA, sekolahnya dibangun melalui program revitalisasi,” pungkas Wamen Fajar, mengacu pada kunjungan peninjauan revitalisasi sekolah di SMK Al Jabbar Batam.

Dengan adanya TKA yang gratis dan terstandar, diharapkan pendidikan di Indonesia semakin berkeadilan, objektif dalam penilaian, dan mampu mendorong kemajuan siswa di jenjang selanjutnya.(sen/Tim TA Wamen Fajar/Editor: Irfan, Seno H./Dokumentasi: BKHM)

Related Posts

1 of 3