Oase

Dari Senja yang Santai Menjadi Gemerlap Panggung Kreatif

Nisita.info – Setiap sore, Teras Samarinda di Jalan Gajah Mada memainkan peran ganda. Ia adalah oase santai di tepian Sungai Mahakam; tempat para pekerja melepas penat dengan secangkir kopi, lansia berjalan santai, dan anak-anak berlarian riang di bawah langit jingga.

Jauh dari hiruk pikuk siang hari, suasana di sini didominasi oleh ketenangan sunset dan percakapan lembut—hingga malam tiba.

Namun, suasana tenang itu seketika berubah drastis pada Sabtu (25/10) malam. Teras Samarinda bertransformasi dari ruang publik biasa menjadi panggung gemerlap seni dan ekspresi, menjadi saksi gelaran “Pentas Musik dan Tari Kreatif” yang diselenggarakan oleh Disporapar Kota Samarinda.

Penampilan band lokal sukses memukau penonton yang datang (Foto: Ig disporapar.smr)

Sejak pukul 19.00 Wita, lampu-lampu di sekitar Teras Samarinda tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga sebagai pencahayaan panggung. Gelombang pengunjung memadati area, tertarik oleh harmoni yang memadukan modernitas dan tradisi.

Band-band lokal dengan energik membawakan beragam genre musik, mengisi udara malam dengan melodi yang memicu semangat. Tak kalah memukau, para penari lokal menyuguhkan tari kreasi yang memadukan keindahan gerak tradisional dengan sentuhan kontemporer, membuktikan tingginya potensi kreativitas generasi muda Samarinda.

Kepala Disporapar Kota Samarinda, H. Muslimin yang membuka acara tersebut, menegaskan bahwa pentas ini memiliki makna yang jauh melampaui sekadar hiburan.

Kepala Disporapar Kota Samarinda, H. Muslimin memberikan sambutan saat membuka Pentas Musik dan Tari Kreatif (Foto: Ig disporapar.smr)

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan adalah ruang ekspresi serta kolaborasi yang vital, dan inisiatif ini merupakan upaya untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas, dan para pelaku Ekraf yang bertujuan untuk mendorong nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ucap Muslimin.

Kehadiran Pentas Musik dan Tari Kreatif di Teras Samarinda menegaskan komitmen pemerintah menjadikan lokasi ikonik ini sebagai pusat kegiatan ekonomi kreatif (Ekraf) yang berkelanjutan. Teras Samarinda, yang biasanya menjadi tempat UMKM menjajakan kuliner, kini juga menjadi etalase bagi subsektor Ekraf, khususnya musik dan seni pertunjukan.

Masyarakat yang tadinya hanya datang untuk menikmati angin malam dan pemandangan sungai, kini mendapatkan nilai tambah berupa tontonan berkualitas yang membangkitkan kebanggaan lokal. Acara ini sukses menarik perhatian dan memberikan panggung nyata bagi bakat-bakat terpendam di Kota Tepian.

Dengan suksesnya acara ini, Teras Samarinda membuktikan dirinya sebagai ruang publik yang dinamis dan adaptif—mampu bertransisi dari tempat healing santai di sore hari, menjadi pusat denyut nadi seni dan kreativitas di malam hari.(*/)

Related Posts

1 of 4