PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) memang sedang hangat jadi perbincangan di Nusantara, termasuk di Kota Tepian, Samarinda. Program yang punya niat mulia, yaitu memastikan gizi anak sekolah terpenuhi, sayangnya dibayangi isu keracunan atau ketidaksesuaian menu di beberapa tempat.
Nah, Pemerintah Kota Samarinda kini mengambil langkah maju dan canggih! Untuk memastikan MBG berjalan transparan, akuntabel, dan bebas masalah, Pemkot sedang ngebut merancang sebuah aplikasi khusus berbasis digital.
Ini bukan sekadar aplikasi biasa, lho. Aplikasi ini dirancang untuk menjadi pusat kontrol dan saluran pengaduan yang bisa diakses langsung oleh masyarakat. Jadi, semua orang bisa ikut mengawasi!
Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah (akrab disapa Dayat), menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi ini sudah mencapai 40 persen. Diskominfo sedang fokus menyempurnakan berbagai fitur utamanya.
“Setelah rampung, kami akan segera melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat ikut merasakan manfaat dan berpartisipasi memantau pelaksanaan program,” kata Dayat.
Lalu, apa saja sih keunggulan aplikasi ini?
Basis Data Terpadu yang Transparan
Aplikasi MBG ini akan menjadi “kartu identitas” digital bagi seluruh penerima manfaat. Datanya akan ditampilkan secara jelas dan mudah diverifikasi, mencakup:
- Berapa banyak sekolah yang menerima manfaat.
- Jumlah siswa per sekolah yang mendapatkan MBG.
- Peta distribusi bantuan di setiap wilayah Kota Tepian.
“Dengan sistem ini, data penerima bisa terlihat jelas siapa yang berhak menerima bantuan. Jadi datanya lebih transparan dan mudah diverifikasi,” jelas Dayat. Ini penting banget untuk menghindari adanya pihak-pihak yang tidak berhak menerima bantuan.
Fitur Pelaporan Cepat (Anti Basi!)
Ini mungkin fitur yang paling dinantikan. Aplikasi ini akan menyediakan fitur pelaporan cepat atau quick report.
Bayangkan, jika ada siswa atau orang tua menemukan menu yang kurang layak, basi, atau ada kendala di lapangan, mereka bisa langsung mengirimkan keluhan lewat aplikasi.
Mekanisme pelaporan real time ini memungkinkan Wali Kota Andi Harun dan jajaran pemerintah untuk memantau situasi secara langsung dan mempercepat tindak lanjut. Jika ada masalah di dapur tertentu, Pemkot bisa langsung bertindak cepat, bahkan sebelum masalahnya meluas.
Intinya, Pemkot Samarinda ingin memastikan bahwa program MBG, sebagai program unggulan, benar-benar efektif di lapangan. “Lebih baik kami pastikan aplikasinya benar-benar matang sebelum diluncurkan, agar penggunaannya efektif dan membantu masyarakat,” tutup Dayat.
Kita tunggu saja, bagaimana aplikasi ini akan mengubah wajah MBG di Samarinda menjadi lebih bersih, transparan, dan pastinya, bebas dari keraguan!(*/mn)















