Nisita.Info — Bagi murid Sekolah Dasar yang mengenyam pendidikan sekitar akhir tahun 1970-an hingga tahun 90-an, pasti merasakan cara belajar membaca yang simpel, mudah dimengerti dan membuat jutaan murid jadi pandai membaca.
Buku cara membaca bagi anak kelas 1 hingga 2 SD (kalau tidak salah) ini menciptakan cara membaca dan pengenalan huruf kepada anak-anak yang pada saat itu belum ada Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan hanya sedikit aman Kanak Kanak.
Sosok perempuan nusantara pendidik anak bangsa tersebut bernama Siti Rahmani Rauf ini menciptakan isi buku mata pelajaran Bahasa Indonesia “Ini Budi” yang merupakan karya mencerdaskan anak bangsa.
Buku ‘Ini Budi‘ karangan Siti Rahmani Rauf (95) atau biasa disapa Nenek Rauf bermula dari Pemerintah Hindia Belanda yang menghapus sistem ejaan. Padahal, buku dengan sistem ejaan tersebut membantu Nenek Rauf mengenal huruf dan baca tulis semasa anak-anak.
Siti Rahmani lahir di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 5 Juni 1919. Ia mengawali karirnya sebagai pengajar pada usia 18 tahun. Beliau menjadi di Padang selama 15 tahun sejak tahun 1938 hingga tahun 1953.
Pada tahun 1954, pindah ke Jakarta dan meneruskan profesinya sebagai guru hingga pensiun pada tahun 1976. Jabatan terakhirnya sebagai Kepala Sekolah SD Tanah Abang 5, Jakarta Pusat,
Sekitar tahun 1980-an, Siti Rahmani memperoleh tawaran proyek penyusunan alat peraga pelajaran Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Buku ‘Ini Budi’ diselesaikan kurang lebih setahun. Dicetak serta didistribusikan ke seluruh wilayah Jawa dan Sumatra serta Kalimantan dan Sulawesi.
Karyanya sukses membantu para siswa menjadi lebih mudah dalam belajar membaca. Metode belajar baca ‘Ini Budi” sangat disukai bagi murid-murid SD era 80-90an.
Siti Rahmani Rauf tidak pernah meminta bayaran atas hasil karyanya. Semua dia dedikasikan atas kecintaannya pada dunia pendidikan.
Beliau cuma punya keinginan naik haji yang akhirnya terkabulkan setelah salah satu penerbit memberangkatkannya haji pada tahun 1986.
Siti Rahmani Rauf meninggal dunia pada tanggal 10 Mei 2016. Menutup mata di usia 96 tahun dan meninggalkan karya legenda buku bacaan ‘Ini Budi” yang akan terus diingat bagi generasi yang pernah membacanya.
Buku “Ini Budi” membawa kenangan mendalam bagi generasi pada masanya. Generasi yang kini telah berusia 40 hingga 50 -an ini bahkan menganggap buku “Ini Budi” adalah buku yang mudah dipahami anak usia dini dalam belajar membaca.(dari berbagai sumber)