Nisita.info — Sudah 14 tahun SMAN 3 Samarinda resmi menjalin Kerja Sama (MoU) dengan Pemerintah Republik Federal Jerman melalui program PASCH, dalam hal ini diwakili oleh Goethe-Institut Indonesia. PASCH adalah die Initiative „Schulen: Partner der Zukunft“ (inisiatif “Sekolah: Mitra untuk Masa Depan”).
Inisiatif ini menjalin kerja sama dengan lebih dari 2.000 sekolah di seluruh dunia. Sekolah PASCH saat ini di Indonesia dari Aceh hingga Sorong Papua berjumlah 29 Sekolah. SMAN 3 Samarinda adalah satu-satunya Sekolah Mitra (PASCH) yang ada di Pulau Kalimantan.
Untuk bergabung menjadi Sekolah Mitra (PASCH) sudah barang tentu harus melalui serangkaian proses seleksi yang ketat, dari kesiapan daya dukung sekolah, Tenaga Pengajar, Stakeholder terkait dll. Program PASCH di SMA Negeri 3 Samarinda ini digagas oleh Ibu Dra. Sri Widayati M.Psi, Momentum peresmian saat itu disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, bersama Bapak Walikota Samarinda H. Syaharie Jaang, S.H., M.Si. pada tahun 2010 silam
Program kerjasama ini bertujuan sebagai jembatan peluang Masa Depan Siswa melalui pengenalan Budaya dan Penguasaan Bahasa Jerman, sehingga kedepannya siswa akan lebih mudah mendapatkan akses mendapatkan Beasiswa, Studi lanjut, bekerja sebagai tenaga ahli terampil bahkan tinggal di Negara Jerman.
Program PASCH di SMAN 3 Samarinda tidak hanya berfokus kepada siswa saja, melainkan juga pengembangan keterampilan mengajar Guru Bahasa Jerman melalui seminar methodik-didaktik baik di Indonesia maupun di Negara Jerman, Kolaborasi Kepala Sekolah melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Mitra (MKKS), bantuan fasilitas buku pembelajaran terkini hingga hadiah lomba media pembelajaran digital seperti Touch Board dan Ipad, peningkatan kompetensi Tenaga Pustakawan Sekolah dan jaringan Alumni.
Terbaru, setelah pandemi Virus Corona Siswa SMAN 3 Samarinda kembali berhasil mendapatkan beasiswa mengikuti Sommerjugendkurs dari PASCH Goethe-Institut Indonesia yaitu berkunjung ke Negara Jerman di kota Goslar untuk mengikuti pelatihan, kursus Bahasa dan mengenal Budaya Jerman. Siswi tersebut bernama Ni Nengah Sintya Dharma Yudipatni berasal dari kelas XI C.
Di Jerman Sintya bertemu dengan sesama Siswa Sekolah Mitra (PASCH) dari UK, USA, Mexico, Spanyol, Kanada, Turki, Rumania, Bangladesh, Brasil, India, Italia dan Kosovo. Beasiswa Kursus Remaja Musim Panas ini berlangsung selama 3 Minggu dari 30 Juni – 20 Juli 2024. Untuk bisa mendapatkan Beasiswa tersebut, Sintya telah melalui beberapa tahapan, yaitu mulai Belajar Bahasa Jerman level A1 pada saat kelas X dan level A2 pada saat Kelas XI bersama dengan Guru Bahasa Jerman di sekolah melalui Ekskul Deutschclub.
Tahun ini berbeda dengan sebelumnya, dimana untuk bisa mendapatkan Beasiswa Sommerjugendkurs, Sintya harus mengikuti seleksi kemampuan kebahasaan Level A2 internal sekolah dan seleksi Nasional antar sekolah mitra (PASCH) di Indonesia. Pada 2024 ini Indonesia mengirimkan 15 Siswa terbaiknya. Terbaru Sintya di Jerman telah mengikuti Pelatihan/Kursus sekaligus Ujian Bahasa Jerman Level B1 dan kini menunggu hasilnya.(roni/sman3smr)