Nisita.info – Menghadapi derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim mengambil langkah proaktif. Dalam kegiatan Sosialisasi Literasi Digital di SMAN 3 Samarinda, Selasa (16/9). ratusan siswa dibekali empat pilar utama literasi digital sebagai pondasi penting untuk menghadapi tantangan di era digital.
Kepala SMAN 3 Samarinda, Muji Raharjo, menyampaikan apresiasinya dan menegaskan bahwa literasi digital adalah kebutuhan mendasar bagi pelajar. “Literasi digital ini adalah kebutuhan. Ada empat kemampuan utama yang harus dipahami: etika digital, budaya digital, keterampilan digital dan keamanan digital,” ujarnya.
Kepala Diskominfo Kaltim, H.M. Faisal, yang membuka kegiatan ini, mengajak para siswa untuk lebih kritis dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan bahwa memiliki media sosial bukan hanya sekadar untuk “eksis,” melainkan bagaimana menjadikannya ruang yang sehat, produktif, dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Melalui kegiatan ini, Diskominfo Kaltim bersama Relawan TIK Kaltim berharap dapat mencetak generasi muda yang cakap dan bijak dalam memanfaatkan teknologi untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, acara ini juga turut menyoroti tren perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) yang semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. AI disebut sudah mulai menggantikan sejumlah pekerjaan manusia, dari yang sederhana hingga kompleks. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda untuk menyiapkan keterampilan yang relevan.
“Kalau dulu teknologi hanya sekadar alat bantu, sekarang AI sudah bisa menulis, membuat desain, bahkan mengambil keputusan. Ini bisa jadi ancaman kalau kita tidak siap, tapi juga bisa jadi peluang kalau kita mau belajar dan beradaptasi,” imbuhnya lagi.
Kegiatan ini pun diisi oleh tiga narasumber yakni Sumaryawan dari Relawan TIK Kaltim, Surya Fajar Saputra dari Green Nusa Computindo, dan Yenni Israwati selaku Direktur Operasional dan Manajemen Risiko Bankaltimtara, acara pun semakin hidup dengan sesi tanya jawab interaktif. Para siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berbagi pengalaman seputar penggunaan media sosial, kebiasaan digital sehari-hari, hingga keresahan mereka menghadapi fenomena hoaks dan penyalahgunaan data pribadi.
Melalui kegiatan ini, Diskominfo Kaltim berharap literasi digital bukan hanya sekadar materi di ruang kelas, tetapi menjadi keterampilan nyata yang melekat dalam kehidupan generasi muda. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu berkontribusi positif di era digital. (*/sef/pt)
Foto : Hamid















