Nisita.info — Komitmen Kemendikdasmen untuk menjamin inklusi dalam sistem pendidikan nasional mulai dibuktikan. Satu di antaranya melalui pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang kini turut diikuti oleh Sekolah Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan pantauan tim Command Center TKA Kemendikdasmen, pelaksanaan TKA di SLB berjalan lancar, menandakan keberhasilan adaptasi teknis dan sarana prasarana. Di SLBN Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, total ada sembilan murid SMALB yang mengikuti TKA, terdiri dari peserta tunanetra, tunarungu, dan slow learner.
Kepala SLBN Gedangan, Puguh Sudarminto, menyatakan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, secara teknis, baik sarana dan prasarana, untuk TKA hari pertama ini berjalan lancar,” kata Puguh.
Menurutnya, kesuksesan ini didukung oleh pelaksanaan gladi resik/simulasi sepekan sebelumnya, yang memungkinkan para murid disabilitas membiasakan diri dengan kebutuhan teknis ujian. Hal ini membuat para murid lebih rileks saat mengerjakan soal TKA meskipun diakui ada kesulitan dalam menyelesaikan beberapa materi.

Adaptasi teknis serupa juga dilakukan di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Untuk memudahkan murid tunanetra mengerjakan soal, mereka menggunakan alat bantu screen reader yang telah terpasang di perangkat komputer masing-masing.
Meskipun TKA berjalan kondusif, salah satu peserta di SLBN Gedangan, Putri Anggraeni Yasinta Ayucandra, mengaku soal Matematika dan Bahasa Inggris dirasa sedikit sulit, sementara mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih bisa diikuti.
Ayu berharap, ke depan soal-soal TKA bisa lebih disesuaikan dengan materi yang diajarkan di kelas agar semua peserta didik dapat mengerjakan dengan lebih maksimal sesuai kemampuan masing-masing.
Pelaksanaan TKA di SLB ini berlangsung semi daring dan menjadi bukti nyata bahwa sistem penilaian standar dapat diimplementasikan secara berkeadilan, tanpa memandang kondisi disabilitas peserta didik.(sen)















