Warta Utama

Adikarya Kriya Etam: Kisah Para Penenun Tradisi yang Berjuang Menembus Pasar Dunia

Nisita.info – Di tengah gempuran produk-produk pabrikan dan modernisasi yang cepat, tradisi kriya Kalimantan Timur menemukan panggung kehormatan. Ruang Aula Keminting di Kantor DPPKUKM Samarinda pada Kamis (23/10/2025) dipenuhi 169 produk kerajinan yang bukan sekadar benda, melainkan wujud nyata pelestarian budaya dan denyut nadi ekonomi lokal.

Melalui Dekranasda Kaltim Award 2025 dengan tema “Adikarya Kriya Etam: Menjalin Tradisi, Meraih Prestasi,” pemerintah daerah memberikan apresiasi tinggi kepada para perajin.

Ajang tahunan ini menjadi momentum krusial untuk mengangkat karya-karya yang dibuat dengan ketekunan, mulai dari kerajinan berbahan serat alam, ukiran kayu tradisional, hingga kain-kain warisan seperti batik, tenun, dan ecoprint.

Ketua Dewan Juri, Fitriansyah, menegaskan bahwa lomba ini membawa misi yang lebih besar dari sekadar mencari pemenang. “Kami ingin karya para pengrajin Kaltim makin dikenal, tidak hanya di tingkat daerah, tapi juga nasional bahkan internasional,” ujarnya saat pembukaan penjurian.

Di hadapan lima dewan juri, produk-produk yang bersaing memancarkan cerita tentang dedikasi. Ada tas-tas elegan dari serat alam yang diolah melalui proses rumit, hingga batik tulis yang motifnya merupakan tafsiran modern dari legenda Dayak.

Kompetisi ini menantang para perajin untuk berani berinovasi tanpa meninggalkan akar tradisi (Foto: kaltimprov.go.id).

Penilaian yang dilakukan oleh dewan juri tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada nilai budaya, kualitas, dan potensi daya saing produk. Kategori khusus Ekshibisi bahkan disediakan sebagai ruang bagi perajin untuk menampilkan karya inovatif yang mendobrak batas-batas kriya tradisional.

Untuk memberi dorongan nyata, Dewan Kerajinan Daerah Kaltim menyiapkan total hadiah senilai Rp24 juta, dengan hadiah Juara I Kategori Utama mencapai Rp7 juta. Angka ini diharapkan menjadi motivasi finansial, sekaligus pengakuan resmi bahwa produk kerajinan lokal memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Melalui ajang ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara tegas menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengrajin agar kriya Kaltim semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas.

Para perajin, yang selama ini bekerja di balik layar, kini didorong untuk percaya diri, menunjukkan bahwa produk lokal memiliki nilai budaya yang kuat dan daya saing tinggi—siap menjadi duta budaya Kaltim di panggung dunia.(*/tp/pt)

Related Posts

1 of 10