Warta Utama

Sekda Kaltim Desak Gelar Rakor Pengelola Dapur MBG

Nisita.info – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak cepat memantapkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan nasional.

Komitmen ini diwujudkan dalam upaya kolaboratif lintas sektor untuk memastikan program yang menyasar peningkatan gizi masyarakat ini berjalan sukses.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menjadi motor penggerak inisiatif ini, mengajak seluruh instansi dan pemerintah kabupaten/kota untuk bergandeng tangan dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan MBG di daerah masing-masing.

“Pasokan pangan… harus terus dipantau agar kuantitas dan kualitas produk tidak menurun,” ujar Sri Wahyuni usai rapat di Kantor Gubernur Kaltim (22/10/2025).

Satgas ini diharapkan dapat mempercepat dan membina pelaksanaan di lapangan, mengingat penerima manfaat program ini adalah masyarakat Kaltim sendiri.

Sri Wahyuni menegaskan bahwa keberhasilan MBG sangat ditentukan oleh kualitas produk yang disajikan. Ia menyoroti peran sentral Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)—atau yang dikenal sebagai dapur umum pelaksana—yang harus menjaga pasokan pangan, baik sayur, lauk, maupun bahan pokok lainnya.

Lebih lanjut, SPPG juga diwajibkan memiliki tempat penyimpanan memadai, menjaga kebersihan wadah makanan, serta memastikan ketepatan waktu distribusi. Langkah pengawasan ini penting, meskipun Sekda bersyukur sejauh ini belum ada kasus SPPG yang bermasalah di Kaltim.

Untuk memastikan program ini berjalan tanpa hambatan, Sekda Sri Wahyuni menyarankan agar segera digelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan seluruh pengelola SPPG. Rakor ini bertujuan untuk memantau progres pelaksanaan di lapangan dan mencari solusi atas berbagai kendala yang mungkin timbul.

Sebagai upaya percepatan koordinasi, Sekda juga mengusulkan pembentukan grup WhatsApp khusus antara Pemprov dan pengelola SPPG.

Sementara itu, Pendamping Koordinator Regional BGN Kaltim, Sirajul, melaporkan bahwa Kaltim telah memiliki 95 SPPG berstatus resmi, di mana 54 di antaranya sudah beroperasi dan melayani 129 ribu penerima manfaat. Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati, menambahkan bahwa sasaran MBG tidak terbatas pada pelajar sekolah, namun juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

“Tujuan utama program ini adalah meningkatkan status gizi, mencegah stunting dan malnutrisi, serta membangun kualitas sumber daya manusia,” tegasnya, menegaskan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang untuk kualitas SDM Kaltim.(*/sul/her/adpimprovkaltim)

Related Posts

1 of 10