Nisita.Info — Masyarakat Indonesia dikenal memiliki kearifan lokal berupa kenduri atau syukuran. Hampir di setiap daerah kenduri dengan banyak istilah dan nama ini selalu diadakan baik saat bahagia maupun saat berduka. Misalnya saja kenduri diadakan saat menyambut buah hati yang baru lahir ataupun kenduri dilaksanakan ketika ada orang yang meninggal dunia.
Kenduri menjadi wadah silaturahmi, wadah berkumpul bagi warga di tengah kesibukan dan aktivitas masing-masing. Saat diadakan kenduri inilah warga saling tegur sapa, saling bercengkrama dan diakhiri dengan makan bersama. Tidak jarang obrolan ringan hingga berat terjadi di setiap kenduri.
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bidang Media Massa menggelar kegiatan Kenduri di Desa Giri Purwa Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara pada Rabu (31/7/2024).
Menurut Sub Koordinator Partisipasi Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Maira Himadani mengatakan BNPT selalu melakukan Indeks Radikalisme Terorisme (IRP) dan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) untuk menetapkan lokasi-lokasi setiap kegiatan FKPT maupun BNPT.
Penetapan acara Kenduri di Kabupaten PPU dimaksudkan untuk lebih menyebarluaskan kepedulian dan antisipasi wilayah terhadap ancaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) jelas Maira, tentu saja akan menjadi daerah yang sangat diperhatikan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme karena telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
“Pemahaman tentang radikalisme dan terorisme bertentangan dengan Pancasila dan Ideologi Negara. Oleh karena itu, Kabupaten PPU dan Provinsi Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Negara, memiliki ancaman keamanan dan stabilitas yang tentunya lebih besar,” ujarnya.
Sehingga kegiatan Kenduri tahun 2024 di Desa Giri Purwa ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap rentannya bahaya radikalisme dan terorisme.
Sementara itu, Ketua FKPT Kaltim, H. Ahmad Jubaidi mengatakan kegiatan Kenduri menjadi ujung tombak untuk pencegahan dan resiliensi keamanan, khususnya terhadap ancaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.
Kegiatan Kenduri di Desa Giri Purwa tahun ini mengangkat tema “Kenduri untuk Mewujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi”. Resiliensi yang dimaksudkan adalah agar warga mampu mengatasi, paham dan dapat peduli pada setiap kondisi di lingkungan masing-masing.
Kegiatan Kenduri ini dibuka oleh Sekretaris Kesbangpol Kabupaten PPU, Anang Widianto yang mewakili Kepala Kesbangpol Kabupaten PPU. Dalam amanatnya Anang mengatakan jika Kabupaten PPU memiliki beberapa mantan narapidana kasus terorisme yang telah berbaiat kepada NKRI.
Untuk itu Anang mengimbau warga agar selalu waspada, peduli akan munculnya paham-paham yang justru menyesatkan warga dan dapat mengancam kehidupan beragama, berpolitik dan berbangsa.
Anang juga menegaskan cara termudah warga untuk membantu dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme adalah dengan tidak membuat dan menyebarluaskan berita hoax atau berita bohong.
Mewakili Pemerintah Kabupaten PPU, Anang mengapresiasi kegiatan Kenduri FKPT Kaltim-BNPT ini sebagai wadah agar warga dapat berkumpul dan bersilaturahmi dan berbaur satu dengan lainnya di tengah kesibukan masing-masing.
“Terima kasih kami ucapkan kepada FKPT Kaltim dan BNPT yang telah menggelar Kenduri, Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri di Kabupaten Penajam Paser Utara. Semoga kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya radikalisme dan terorisme,” ucapnya.
Kegiatan Kenduri FKPT Kaltim -BNPT ini menjadi kegiatan di tahun kedua pada 2024. Sebelumnya tahun 2023 kegiatan Kenduri di Kaltim dilaksanakan di desa Loa Duri Ilir Kabupaten Penajam Paser Utara.(Roly R Rama)