Nisita.Info — Menyenangkan dan sangat informatif. Itulah respon pengunjung Rumah Ulin Arya (RUA) , yang berkunjung pada Senin (26/8/2024) setelah menyaksikan mini teatrikal Perjuangan Sanga Sanga. Pertunjukan ini diangkat dari dari Buku Ratusan Jiwa Untuk Sanga Sanga karya Ramadhan S Pernyata.
Di obyek wisata Rumah Ulin Arya yang menyajikan flora dan fauna ini, gelaran teatrikal ini digelar. Beberapa pria berpakaian pejuang membawa bendera merah kemudian datang pasukan berkuda dan terjadilah konfrontasi. Terlihat pula noni Belanda dengan pakaian khasnya di adegan mini teatrikal ini.
Gelaran mini teatrikal perjuangan ini masih dalam rangka memperingati HUT RI 79 dengan memanfaatkan sejumlah obyek hewan peliharaan yang ada di Rumah Ulin Arya.
Seorang pengunjung, Armunanto mengatakan pengunjung rumah Ulin Arya tidak hanya melihat mini zoo (kebun binatang kecil) saja tetapi juga dapat menikmati pertunjukan musik dan seni teater yang mengangkat tema sejarah perjuangan Kaltim.
“Pengunjung Rumah Ulin Arya jadi makin tertarik menyaksikan pertunjukannya semoga akan ada lagi dengan tema yang berbeda di setiap minggunya. Apalagi momennya pas saat masih dalam suasana kemerdekaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ramadhan S Pernyata ditemani sang ayah Syafruddin Pernyata memberikan sambutan dengan menitikkan air mata.
“Adegan sejumlah pasukan Belanda pada teater ini diadaptasi dari cerita gambar (Cergam) karya saya judulnya Ratusan Jiwa Untuk Sanga Sanga di tahun 2014. Inspirasinya menceritakan perjuangan kisah nyata rakyat Indonesia di Sanga Sanga tahun 1947,” ujarnya.
Ramadhan S Pernyata berharap generasi masa kini menghargai dan berbuat yang terbaik Indonesia sebagai penghargaan atas jasa para pahlawan.
“Pentas mini teater ini baru pertama kalinya dipertunjukkan di Rumah Ulin Arya Samarinda. Harapannya cerita ini juga dikenang masyarakat tak hanya sebagai cerita perjuangan kemerdekaan. Saya berharap perjuangan pahlawan di Kaltim dikenal sama dengan peristiwa Bandung Lautan Api mengingat begitu banyak syuhada untuk memerdekakan negeri,” ucapnya.
Pengelola Rumah Ulin Arya Samarinda, Sheila Achmad mengatakan inisiatif mengangkat kepedulian semua generasi muda dan semuanya memahami tentang perjuangan kemerdekaan khususnya di Kalimantan Timur.
“Kita punya juga pahlawan di Kaltim dengan perjuangan heroiknya. Persiapan kami kurang lebih 3 minggu untuk latihan. Ceritanya mengadopsi utuh seijin dari penulis. Ke depan rencana akan diselenggarakan lagi dengan efek berbeda bisa diselenggarakan di sini, di Buddhist Center atau di kawasan Kota lebih dekat jangkauannya,” jelasnya.
Sheila juga mengajak musisi berkolaborasi untuk acara setiap Agustus momentum cerita heroik. “Kita start-nya dengan mini teater kemudian kita mau bikin yang lebih besar apalagi kita sekarang kota kreatif musik semoga semua musisi bisa menyumbang kreatifitas. Selain itu kita ada animal show khusus kemerdekaan satwa Binturong yang membuka ucapan kemerdekaan dengan membawa bendera merah putih,” ujarnya.(Ven)