Nisita.Info — Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) menggelar pra-event tahunan bertajuk Kaltim Ethnic And World Music Festival 2024.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi saat jumpa pers di Cafe 77, Jalan Pipit, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, pada Selasa malam (10/9/2024).
Dijelaskannya, acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan menuju festival utama yang akan digelar pada 4-6 Oktober 2024 di Balikpapan Superblock (BSB). Kaltim Ethnic And World Music Festival 2024 merupakan festival musik tradisional pertama bertaraf internasional.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pariwisata Kaltim dan Indonesia World Music Series, serta melibatkan pelaku ekonomi kreatif subsektor musik Kalimantan Timur.
Festival utama yang akan datang akan menghadirkan pengisi acara dari berbagai negara dan daerah, termasuk musisi dari Uzbekistan dan Singapura, serta perwakilan dari sejumlah wilayah di Indonesia seperti Lampung, Bandung, Malang, Polowali Mandar, dan 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
“Program ini diharapkan menjadi jembatan untuk melihat potensi pasar industri musik tradisional di tengah dominasi musik populer. Pentingnya kerja sama antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan dengan komunitas musik berbasis tradisi dalam menciptakan industri musik nasional yang berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi menegaskan, tujuan dari Kaltim Ethnic And World Music Festival 2024 ini tentu saja untuk mengangkat musik tradisional ke mata dunia, agar musik kita mampu bersaing di level internasional.
Ia juga menambahkan, festival ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan musik tradisional, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan antar negara melalui seni dan budaya. Selain itu, festival ini diharapkan dapat menjadi platform bagi para musisi tradisional untuk mendapatkan pengakuan lebih luas di industri musik nasional dan internasional.
“Tahun ini, memang baru ada dua negara yang ikut serta, tetapi kami berharap di masa depan akan ada lebih banyak negara yang berpartisipasi,” ujarnya.(yud/yul)